Bandarlampung--Corona virus disease 2019 (Covid-19) berdampak pada ekonomi masyarakat, termasuk di Provinsi Lampung. Mencetak wirausaha muda menjadi solusi untuk mengentaskan persoalan tersebut.
Begitulah
salah satu poin penting yang disampaikan Wakil Ketua DPRD Lampung Ririn
Kuswantari saat menjadi pembicara Webinar Merajut Nusantara bertajuk
"Penguatan SDM di Era Industri 4.0" yang diikuti sahabat Lodewijk di
provinsi setempat pada Rabu (7-4-2021).
Selain
Ririn, tampil sebagai pembicara webinar Anggota Komisi I DPR RI Dapil Lampung I
Lodewijk F Paulus serta Praktisi Kehumasan dan Komunikasi Publik Freddy Tulung.
Ririn
mengatakan, era industri 4.0 membuka peluang bagi anak muda untuk bisa Berjaya.
Karena mereka bisa menyalurkan potensinya, membuka usaha baru lewat sarana
teknologi yang ada.
Untuk itu,
Ririn menggalakkan gerakan malu menganggur di kalangan muda dengan mencetak
para wirausaha muda.
“Apalagi
saat ini banyak sektor pariwisata Lampung yang sangat potensial untuk bisa
dimanfaatkan oleh generasi muda,” kata Ririn melalui siaran pers yang diterima
harianmomentum.com.
Contohnya
seperti kawasan pariwisata terpadu Bakauheni Harbour City. Pariwisata yang akan
dibangun di lahan 214 hektare tersebut, sambung dia, adalah kawasan pariwisata
tepi laut terbesar di Sumatera.
“Gubernur
Lampung Arinal Djunaidi terus melakukan berbagai langkah untuk mewujudkan
Bakauheni Harbour City bisa terwujud pada tahun 2022.
“Anak-anak
muda bisa mengambil bagian saat Bakauheni Harbour City jika sudah berjalan,”
ucapnya.
Sebelumnya,
Ririn menyebut pengangguran terbuka di Provinsi Lampung berdasarkan data
statistik sebesar 4,67 persen atau 209,6 ribu orang. Itu adalah salah satu
dampak dari pandemi Covid-19 yang sudah setahun merebak.
Menurut
Ririn, berdasarkan data Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker Provinsi Lampung,
masih banyak perusahaan yang menerima pegawai baru di tahun 2021. Khususnya di
sektor makanan, mini market, BUMN, bidang kesehatan, pendidikan, perusahaan
telekomunikasi, media, UMKM dan lainnya.
"Secara
keseluruhan tahun 2021, perekonomian Lampung diperkirakan akan tumbuh menguat
dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2020 yang terkontraksi sebesar -1,67 persen,”
sebutnya.
Namun,
sambung Ririn, dengan asumsi kegiatan social distancing akibat pandemi Covid-19
masih akan berlangsung di 2021, meskipun akan menurun seiring dengan meluasnya
implementasi vaksin Covid-19.
“Secara umum
prospek akselerasi ekonomi didorong oleh kembali meningkatnya aktivitas ekonomi
pasca perlambatan yang terjadi selama pandemi Covid-19 di tahun 2020 (base
effect)," jelas Ririn.
Meski
demikian, lanjut Ririn, terjadi perubahan jumlah pegawai di Provinsi Lampung
ketika pendemi merebak.
“Keputusan
untuk mempertahankan jumlah pegawai, mengurangi atau bahkan menambah jumlahnya
merupakan langkah yang harus ditempuh perusahaan dalam menyikapi situasi
pandemi yang berdampak pada aktivitas perusahaan,” paparnya.
Menurut dia,
pengurangan jumlah pegawai relatif lebih banyak terjadi pada usaha menengah dan
besar (UMB), yaitu 52,71 persen. Sementara UMK di angka 30,18 persen.
Lebih lanjut
dia menuturkan bahwa data menurut BPS Lampung sebesar 33,23 persen perusahaan
memilih untuk mengurangi jumlah pegawai yang bekerja. Kemudian 65,62 persen
perusahaan memilih untuk tidak mengurangi atau menambahkan jumlah pegawai yang
bekerja.
Kemudian
sebanyak 1,15 persen perusahaan memilih untuk menambahkan jumlah pegawai yang
bekerja.
Ririn
melanjutkan, persentasi perusahaan yang mengurangi pegawai di tengah pandemi
Covid-19 bidang konstruksi (51,16), pertambangan dan penggalian (44,44), akomodasi
dan makan-minum (42,37), transportasi dan pergudangan (12,50), jasa kesehatan
(13,16) dan air serta pengelolaan sampah (15,00).(rls)
No comments:
Post a Comment