BANDAR LAMPUNG – DPRD Lampung serius mensikapi masalah kelangkaan pupuk.
Pasalnya kelangkaan pupuk berpotensi penyebab gagal panen
petani.
Komisi II DPRD Provinsi Lampung bakal membawa masalah
kesulitan petani menebus pupuk bersubsidi di awal musim tanam 2021 dan masih
terpuruknya nilai tukar petani (NTP) Lampung. Menurut Ketua Komisi II, Wahrul
Fauzi Silalahi, kedua masalah itu tak bisa dibiarkan berlanjut, karena akan
membuat Lampung makin terpuruk di tengah pandemi Covid-19.
Rencananya, rapat dengar pendapat antara Komisi II dan mitra
kerja terkait pertanian bakal berlangsung Selasa (9/2/2021). “Berulangkali kami
sampaikan bahwa dalam menghadapi pandemi Covid-19 perkuat ketahanan pangan dan
perkuat petani. Kalau petani juga ikut terpuruk akibat sulit dapat pupuk dan
daya belinya terus merosot, apalagi yang mau diharapkan. Apakah kita akan
kelaparan semua,” kata Wahrul, Jumat (5/2/2021).
Menurut Wahrul, belum pernah dalam 20 tahun terakhir NTP
Lampung terpuruk di bawah 100. Jika kondisi itu tidak segera teratasi di 2021
ini, langkah Lampung untuk bertahan di pandemi Covid-19 akan makin berat.
“Tanpa ketahanan pangan, sulit rasanya kita bicara keamanan pangan,” kata
Wahrul yang juga Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi
Lampung itu.
No comments:
Post a Comment